Pertiwiku Bukan Kembang Perawan…!!!

Harapan Rakyat Untuk Penguasa

Oleh : Bang WaPer

JUDUL di atas bukan menyentil apa lagi menduplikat “kembang perawannya” Gita Gutawa. Tapi inilah fragmentasi atas realita negeri kita…sebuah gambaran menggenaskan akan negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi…tanah subur rakyat makmur.

“Itu dulu nakkk….?!” mungkin pernyataan semacam ini kembali terlontar kepada anak cucu kita. Bahkan kini, sudah terbukti. Tanah pertiwi telah tergadai dengan beras dari negeri sebrang, atau privatisasi BUMN zaman Mega yang sampai detik ini tiada kunjung akhir.

Alih-alih untuk membangun negeri, kok ternyata menjual harga diri bangsa sampai titik nadir. Sungguh menyedihkan, menyaksikan tanah pusaka tergadai murah di tangan anak bangsa. T’ragisnya, pasir Kepulauan Riau berpindah dengan mudah ke tanah china Singapura. Duh…gusti ada apa dengan Indonesiaku…?!!!

Barangkali visi Indonesia 2030 yang dicanangkan pemerintah hanyalah utopia saja. Artinya hanya untuk menghibur rakyat, bahwa pemerintah serius dalam menangani nusantara…seolah-olah pemerintah begitu yakin, kalau 2030 mendatang rakyat terlepas dari kemiskinan dan penindasan.

Padahal dari dulu, visi serupa sering diungkapkan. Toh kenyataannya hanyalah isapan jempol belaka. Simbol-simbol kesejahteraan rakyat menjadi barang ajaib para elite politik untuk menghipnotis kaum proletar.
Tetapi sesungguhnya mereka tidak sadar. Bahwa rakyat negeri bernama Indonesia, sudah terbangun dari ketakutan yang panjang selama 32 tahun. Rakyat sudah dewasa Pak!!!

Puhhhh…kita sementara menghela panjang dan menarik nafas perlahan…menyaksikan getir “perjuangan” ayahanda tercinta yang nan tega menjual bangsa untuk kepentingannya. Lucunya, mereka mengira rakyat “ikhlas” menerima serta merta keputusan tak berpihak ini.

Ah, mending Bang WaPer…makan aja, kan habis tuh lupa…!