By : Rm. Ahmad Ba’its Diponegoro
Dalam gerbong kereta
Kau lupa siapa dirimu
dan asyik bercumbu mesra
Bersama emas kehidupan
Topeng-topeng kepalsuan kebijaksanaan
Kau tampilkan begitu indah berbalut jas-dasi menambah kesan kau orang wibawa
Segelas anggur kau tuangkan perlahan
Bergantian bersama kumpulan tikus-tikus berdasi, tikus-tikus berseragam coklat parlente, tikus-tikus bergaya begawan suci
Tertawa, terbahak
Nikmati kedzaliman yang kau buat
Rasa bersalah, iba
Tak terlihat nampak
Hanya ada kepongahan, kelicikan,
Rasa bangga telah memperdaya
Para penegak hukum lemah iman-moral
Para pemimpin picis, lucas, bedebah
Para rakyat yang kau anggap bodoh tak tahu apa-apa—
Gemerlap tahta, membuatmu terseok jurang kenistaan
Kian membatu, tak lagi memandang siapa di luar sana
Kau bersama kaummu
Menindas tanpa ampun
Tunas-tunas bangsa
Tanpa ada salah sedikitpun keluar dari hati busukmu
Meski kau cukup sadar
Rakyat menjerit
Rakyat menangis
Rakyat meminta
Keadilan ditegakkan
Tapi sayang, nalar hati telah tercampur racun-racun kehidupan
Membuatmu pun lupa atas sumpah-sumpah, janji-janji di atas kitab suci pun jua rakyat Indonesia
Jiwa-raga perjuangan
anak bangsa
anak-anak ibu pertiwi
dalam membangun negeri
Kau renggut
tanpa ampun
tanpa belas kasihan sedikit pun
Akankah kau lanjutkan semua ini?
Akankah kau biarkan hukum dicabik-cabik, diinjak-injak, ditelanjangi satu demi satu
Akankah kau duduk diam membisu
di kursi merah mu
tanpa aksi nyata sekalipun
kecuali kecemasan, ketakutan, kekhawatiran
kebobrokan terbongkar
lantas mulut sok tegasmu
menguap menantang kami rakyat-rakyatmu
tuk buktikan kedzaliman nyata
atas prilaku-prilaku bedebah, culas
disekitarmu
Kau sadar???
Negeri ini terus terperas habis hancur lebur
akibat korupsi bak jamur dimusim penghujan
Tanah-tanah suci nusantara
Pohon-pohon hijau membasuh kedamaian dunia
Gumpalan emas, batu bara
Beribu ton minyak, mineral
Sumber daya alam lainnya
Seolah tak ada artinya
Indonesia negeri loh jinawi
esok barangkali sudah tidak ada
lantaran
ulah bedebah-bedebah busuk
ulah tikus-tikus pencemar virus
ulah anjing-anjing kekuasaan penyebar rabies korupsi
Sementara kau
masih saja lambat
mengambil kebijakan
membiarkan mereka
yang jelas-jelas
mengambil uang rakyat
Akankah kau lanjutkan semua ini???
Akankah kau biarkan mereka bebas berkeliaran
nikmati anggur-anggur tanpa menunggu musim dingin???
Ataukah kan kau biarkan
martabat bangsa terjual habis tanpa sisa sedikit pun
Dan menghapus segala panji perjuangan???
Sadarlah…!!!
Wahai perampas bangsa
Sebelum kau disadarkan oleh sabda perjuangan
Kota Pahlawan Surabaya, 8 Desember 2009
Tinggalkan komentar