Mr Mohammad Roem


Sang Diplomat Hebat

Oleh :  R.M. Ahmad Ba’its Diponegor, SH., S.HI.

Dia memang tidak dikenal selaku orator ulung. Tetapi diakui sebagai diplomat hebat. Perannya dalam kemerdekaan Indonesia sangat besar.

Dalam sejarah perjuangan Indonesia, terdapat beberapa perundingan yang mengantarkan Republik ini menuju pintu gerbang kemerdekaan. Salah satunya adalah persetujuan Roem-Royen yang difasilitasi PBB lewat The United Nations Commission for Indonesia (UNCI). Diawali pada 17 April 1949, persetujuan antara pemerintah Indonesia dengan Belanda itu tercapai tepat pukul 17.00 wib pada 7 Mei 1949.

Sosok menonjol di balik Perjanjian Roem Royen adalah Mohammad Roem. Bahkan penamaan persetujuan itu diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dari Indonesia, dan J. H. van Royen dari pihak Belanda. Roem-Royen merupakan salah satu peristiwa penting dari serangkaian perundingan pemerintah Indonesia. Sebab, perundingan ini adalah titik pijak Konferensi Meja Bundar di Den Hag, Belanda, yang berujung pada pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.Perjanjian ini adalah sebagian kecil dari kiprahnya di dunia diplomasi. Kehebatan Roem ini diakui pula oleh Menlu RI Dr Nur Hassan Wirajuda. Ia menyatakanMuhammad Roem adalah tokoh diplomasi RI yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk menegakkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi.Hubungan luar negeri inilah yang sangat diperlukan Indonesia dalam menggalang dukungan dari berbagai negara terhadap kemerdekaan Indonesia.

Kemahiran Roem dalam berdiplomasi dimulai sejak dia mengenyam pendidikan. Awalnya bergabung dalam organisasi Jong Java (Pemuda Jawa). Lantaran kecewa, ia mendirikan Jong Islamieten Bond (JIB) atau Himpunan Pemuda Islam. Selain itu, kemahirannya juga ditunjang keaktifannya di Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).

Ketika semua partai Islam menyatu dalam wadah Majelis Syura Muslimin Indonesia (MASYUMI), Roem diamanahi sebagai Ketua Muda underbow semimiliter Barisan Hizbullah.

Sikapnya untuk selalu menghargai pendapat orang lain meski berbeda dengan pendapatnya, menunjang keberhasilannya sebagai diplomat. Hal ini membuat Soekarno memintanya menjadi angota tim juru runding Indonesia dalam perundingan Linggarjati 1946 dan Renville 1948, hingga berpuncak pada Roem-Royen.

Singa Perundingan

Diplomat Handal

Setelah Belanda mengakui eksistensi negara Indonesia, Roem pernah menjabat sebagai menteri dalam negeri dalam kabinet Natsir (1950-1953), serta menjadi wakil perdana menteri dalam kabinet Ali Sastroamijoyo (1956-1957).

Sayang, sejak era Demokrasi Terpimpin, dia termasuk dalam kelompok yang diciduk pemerintahan Soekarno. Seperti nasib para tokoh MASYUMI saat itu, dia juga dipenjarakan tanpa di adili. Ihwal pemenjaraannya, karena mereka di tuduh oleh pemerintahan Soekarno terlibat peristiwa (rekayasa) Cendrawasih, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di Makassar.

Pasca tumbangnya Orla, mereka bebas.Tahun 1969, Roem menggoyang per-politikan nasional setelah terpilih sebagai ketua Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), reinkarnasi Masyumi. Kekhawatiran Soeharto atas Roem membuat penguasa Orde Baru ini mengintervensi Parmusi untuk mengganti ketua umumnya.

Praktis sejak saat itu, sosok kelahiran 16 Mei 1908, ini bersama rekan-rekannya di MASYUMI mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Ia pun aktif dalam berbagai forum Islam internasional, antara lain menjadi anggota Dewan Eksekutif Muktamar Alam Islami (1975), Member of Board Asian Conference of Religion for Peace di Singapura (1977) serta menjadi anggota Konferensi Menteri-Menteri Luar Negeri Islam di Tripoli (1977).

Perhatiannya terhadap perkembangan Islam tanah air tak juga pudar. Tercatat ia melakukan diskusi melalui tanggapan atas pemikiran Amien Rais dalam majalah Panji Masyarakat (No 379/1982). Tak ketinggalan juga korespondensinya dengan Nurcholis Madjid sampai akhirnya Allah swt memanggilnya pada 24 September 1983 dalam usia 75 tahun.

Dimuat dalam MATAN,edisi November 2009. Tulisan telah dilakukan beberapa perubahan

// ” onclick=”return fbs_click()” target=”_blank”>Share On Facebook

3 Tanggapan

  1. Saya rasa saudara Baits perlu mengikuti jejak Mr. Room sebagai seorang diplomat hebat… Two thums up bro ::::^^::::

  2. Trima kasih saudara Subhan…amien…. Saya pun perlu banyak b’lajar dengan orang2 sprti anda…

  3. If some one desires to be updated with most recent technologies after that he must be pay a quick visit this
    web page and be up to date everyday.

Tinggalkan komentar